BANYAK cara anak bangsa memperingati Dirgahayu ke-77 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Salahsatunya, Fredy Anshary Noya (58) yang akrab disapa “Buche”. Putra asal Parepare, Sulawesi Selatan yang sudah lama bermukim di Jakarta ini akan mengayuh sepedanya seorang diri (Gowes) melintasi 3 negara Eropa sejauh kurang lebih 1.000 km. 

“Sudah lama saya rencanakan,” ujar Buche sembari menghidangkan secangkir kopi di atas meja kayu ketika saya bertandang ke café CusTom miliknya di kawasan Rawamangun, beberapa waktu silam. Di beberapa bagian depan rumah yang disulap jadi café itu dihiasi bermacam aksesori dan keperluan pehobi gowes. “Oh…di sini memang basecamp komunitas olahraga bersepeda, namanya LOMBAS singkatan “Lompo Battang As Sapeda”, tambahnya tersenyum. Kenapa? “Karena sebagian besar anggota komunitas gowes ini pria “Lompo Battang” (Bahasa Makassar artinya berperut besar),” tawanya lepas. 

Rute perjalanan Buche dimulai dengan berangkat dari Ibukota RI, Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarnoo-Hatta, pada Jumat 15 Juli 2022 menuju Schipol Airport di Amsterdam Belanda pukul 19.00 WIB.

Buche akan memulai petualangannya bersepeda seorang diri melintasi 3 negara Eropa dengan membawa bendera “Merah Putih”, dimulai dari Kota Amsterdam menuju Kota Brusel (Belgia), dan direncanakan finish di Kota Paris (Perancis) dengan jarah yang ditempuh diperkirakan kurang lebih 1.000 km dengan memakan waktu perjalanan selama lima hari.

Ia mengaku sudah menjadi impian dan tekadnya berpetualang dengan bersepeda melintasi 3 negara Eropa tersebut sejak dirinya mengawali menjadi anggota komunitas gowes bersama kawan-kawannya sesama alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) di wilayah Jabodetabek. “Nah…apalagi ada momentum Dirgahayu 77 tahun kemerdekaan Indonesia tahun ini,” ungkap pria yang juga ikut terlibat dalam pembangunan velodrome balap sepeda di Jakabaring Palembang yang digunakan pada Asian Games XVIII tahun 2018.   

Sebelum memulai petulangannya, sarjana hubungan internasional jebolan FISIP Universitas Hasanuddin angkatan 1982 ini memohon doa dan restu dari seluruh masyarakat Indonesia agar diberikan kesehatan sehingga berhasil hingga finish dan selamat hingga kembali ke tanah air.  

Jika petualangan Buche, putra Parepare kelahiran 25 Januari 1963 ini berhasil mencapai finis di Paris maka prestasi dirinya bisa tercatat dalam rekor untuk pertama kalinya bersepeda sendiri melintasi 3 negara Eropa dalam usia 58 tahun, dari komunitas olahraga bersepeda di Indonesia. 

Sementara Ketua Ikatan Keluarga Masyarakat (IKM) Parepare Jabodetabek dan juga Ketua LOMBAS,.Razak Wawo mengapresiasi dan memberi dukungan penuh terhadap kegiatan Gowes yang dilakukan oleh warganya tersebut. “Apa yang dilakukan Buche ini, tidak hanya mengangkat nama Parepare tapi juga mengharumkan nama Indonesia di daratan Eropa,” katanya. 

Selain itu, lanjut Razak, pesan moral dari kegiatan Buche ini bisa menginspirasi generasi muda dan milenial.

"Bahwa untuk meraih mimpi dibutuhkan tekad yg kuat dan kerja keras pantang menyerah," tandasnya.(Rusman Madjulekka).